Seluruh Indonesia
Ubah Lokasi
  • Artikel
  • Home
  • /
  • Artikel
  • /
  • HIDUP ADALAH PILIHAN, ISILAH DENGAN YANG BERMANFAAT

Cari

Tampilkan Artikel

HIDUP ADALAH PILIHAN, ISILAH DENGAN YANG BERMANFAAT

U.P. Vidyananda Sehi

Jum'at, 25 Oktober 2024

MBI

Sungguh sulit untuk dapat terlahir sebagai manusia, sungguh sulit untuk dapat bertahan hidup, sungguh sulit untuk dapat mendengarkan Dharma, sungguh jarang terjadi kemunculan Buddha. (Dhammapada syair 182)


Buddha memberi perumpamaan bahwa butiran debu di kuku jari manusia berbanding butiran debu di bumi ini, tentunya debu di jari manusia sangat sedikit dibanding debu di bumi ini. Perumpamaan ini adalah untuk menggambarkan sulitnya lahir sebagai manusia.

Perumpamaan ini juga sering kita baca untuk menggambarkan sulitnya manusia yang meninggal terlahir di alam bahagia (alam manusia dan alam Dewa diatasnya) jadi hargailah hidup ini, berhati-hatilah dan selalu mawas diri, berlatih terus di jalan Dharma, supaya bisa terlahir lagi di alam bahagia yaitu alam manusia, alam surga & Brahma sebelum mencapai Nirwana.

Hidup sebagai manusia itu sangatlah singkat, satu hari di alam Surga Dewa Catumaharajika (alam surga tingkat pertama) sama dengan 50 tahun di alam manusia. Satu hari di alam Surga Dewa Tavatimsa (alam surga tingkat kedua) sama dengan 100 tahun alam manusia dan seterusnya.

Jika umur rata-rata manusia saat ini 75 tahun, saya 55 tahun berarti tinggal 20 tahun lagi (itupun kalau sampai), artinya sisa hidup saya tak sampai stengah hari alam Surga Dewa Caturmaharajika, terlalu singkat, waktu sangat cepat berlalu, jangan sia-siakan dengan hal-hal yang tak berguna yang bisa membuat kekotoran batin bertambah. Hargailah hidup ini dan berlatihlah terus, di Jalan Dharma.

Hidup ini ada senang ada susah, datang silih berganti, tidak mungkin senang saja dan tak mungkin susah saja, senang akan berubah jadi susah, susah akan berubah jadi senang, seperti sebuah lingkaran. Untuk menghadapi senang susah yang berubah terus ini, ya senang jangan terlalu senang (batin seimbang) dan susah jangan terlalu susah (batin seimbang), kan senang susah hal biasa dan akan terus berubah. Begitu juga dengan dipuji dicela, lancar tidak lancar, sakit sehat, untung rugi adalah hal biasa-biasa saja !

HIDUP ADALAH PILIHAN, jika memilih kesenangan-kesenangan duniawi (berburu, zinah, mabuk, narkoba, judi dan lain sejenisnya) memilih menjadi jahat (membunuh, merampok, mencuri, menipu, korupsi, dan lain sebagainya) maka terima konsekuensinya, masalah-masalah yang timbul akibat kejahatan-kejahatan yang dilakukan, masalah akibat kesenangan duniawi yang diumbar. Jangan salahkan orang lain akibat banyaknya masalah yang timbul karena perbuatan yang dilakukan. Hidup dipenuhi ketakutan, mati juga takut.

Jika memilih berada di jalan Dharma (Ajaran Buddha), tentu harus diikuti dengan tekad, pengorbanan, tidak mengumbar nafsu Indria, bertekad tidak melakukan kejahatan, banyak buat kebijakan, latih meditasi, rubah sifat-sifat buruk, sediakan waktu untuk berlatih, baca Paritta suci, retret meditasi. Yakin dengan kekuatan Dana, teguh dalam melaksanakan Sila, gemar mengembangkan batin, rubah sifat-sifat buruk, kembang kan sifat-sifat baik dan berbahagialah di kehidupan ini dan mendatang.

Waktu begitu cepat berlalu, penyesalan biasanya datang terlambat dan menyalahkan yang lain tiada gunanya. Ayo bersama-sama kita kuatkan tekad kita senantiasa di jalan Buddha Dharma, senantiasa melatih diri.

Ayo kita sama-sama berlatih diri kalyanamita, jangan hanya bertambah umur dan bertambah berat badan tapi tidak bertambah kebijaksanaan dalam Dharma. Apa makna hidup sebagai manusia hanya bertambah umur bertambah berat dihabiskan umur sebagai manusia untuk kerja kerja kerja, menambah harta menambah berat tapi tidak berlatih diri di jalan Dharma! Manusia semakin tua semakin berlatih diri semakin menuju kesucian akan dicari di manapun berada.

Hidup ini mudah bagi orang yang tidak tahu malu, yang suka menonjolkan diri seperti seekor burung gagak, suka menfitnah, tidak tahu sopan santun, pongah, dan menjalankan hidup kotor. Hidup ini sukar bagi orang yang tahu malu, yang senantiasa mengejar kesucian, yang bebas dari kemelekatan, rendah hati, menjalankan hidup bersih dan penuh perhatian. (Dhammapada syair 244-245)

Saat ini kita sudah lahir sebagai manusia, seterusnya lahir di alam mana terletak di latihan kita masing-masing, bukan di Guru kita, bukan di Orang tua kita, bukan di Anak-anak, teman-teman, sahabat-sahabat kita, tapi di tangan sendiri. Berlatih dengan benar-benar sesuai Dharma, jangan salahkan yang lain, jangan menyesal nantinya bila sudah terlambat. Dharma bukan hanya kata-kata saja tapi harus kita terapkan di kehidupan sehari-hari, saat senang maupun susah, dipuji dicela, disukai dikritik, lancar tidak lancar, untung rugi, saat emosi, saat galau, saat bahagia.

Ayooooo bersama-sama kita berlatih terus di Jalan Dharma. Latihlah terus dan yakin dengan kekuatan Dana, pembacaan Paritta Suci setiap pagi dan malam hari, pelafalan nama Buddha dan Bodhisattva, rawatlah Sila setiap saat (Pancasila, Uposatha Sila), gemarlah melakukan meditasi, rubah sifat-sifat tidak baik, kembangkan sifat-sifat baik, tumbuh kembangkan cinta kasih dan welas asih dengan tulus ikhlas membantu yang lain.

Semoga semua makhluk tercerahkan di dalam Dharma, berbahagia di dalam Dharma, terlindungi di dalam Dharma, sejahtera di dalam Dharma mendapatkan kebahagiaan tertinggi Nirwana secepatnya.

Sadhu.. sadhu.. sadhu.

Share:

Komentar (1)

Reannie Puspasari

Jumat, 29 November 2024 11:53

saya suka artikel ini dan saya mendapatkan point pentingnya.

Ubah Filter Konten
Informasi

Silakan Masuk dengan menggunakan aplikasi Android/IOS