Evam-me sutaṁ:
Ekaṁ samayaṁ bhagavā,
Sāvatthiyaṁ viharati,
Jetavane anāthapiṇḍikassa, ārāme.
Tatra kho Bhagavā bhikkhū āmantesi bhikkhavoti.
Bhadanteti te bhikkhū Bhagavato paccassosuṁ.
Bhagavā etadavoca.
Uppādā vā bhikkhave tathāgatānaṁ anuppādā vā tathāgatānaṁ,
Ṭhitāva sā dhātu dhammaṭṭhitatā dhammaniyāmatā:
Sabbe saṅkhārā aniccāti.
Taṁ tathāgato abhisambujjhati abhisameti.
Abhisambujjhitvā abhisametvā ācikkhati deseti, pannapeti paṭṭhappeti, vivarati vibhajati uttānīkaroti:
Sabbe saṅkhārā aniccāti.
Uppādā vā bhikkhave tathāgatānaṁ anuppādā vā tathāgatānaṁ,
Ṭhitāva sā dhātu dhammaṭṭhitatā dhamma-niyāmata:
Sabbe saṅkhārā dukkhāti.
Taṁ tathāgato abhisambujjhati abhisameti.
Abhisambujjhitvā abhisametvā ācikkhati deseti, pannapeti paṭṭhappeti, vivarati vibhajati uttānīkaroti:
Sabbe saṅkhārā dukkhāti.
Uppādā vā bhikkhave tathāgatānaṁ anuppādā vā tathāgatānaṁ,
Ṭhitāva sā dhātu dhammaṭṭhitatā dhammaniyāmatā:
Sabbe dhammā anattāti.
Taṁ tathāgato abhisambujjhati abhisameti.
Abhisambujjhitvā abhisametvā ācikkhati deseti, pannapeti paṭṭhappeti, vivarati vibhajati uttānīkaroti:
Sabbe dhammā anattāti.
Idamavoca Bhagavā.
Attamanā te bhikkhū Bhagavato bhāsitaṁ, abhinandun'ti.
Demikianlah yang telah kudengar,
Pada suatu ketika Sang Bhagavā bersemayam di Jetavana, Ārāma milik hartawan Anāthapiṇḍika.
Di dekat kota Sāvatthi.
Sang Bhagavā bersabda kepada para bhikkhu “O, para Bhikkhu.”
“Ya, Bhante.” jawab para bhikkhu kepada Sang Bhagavā.
Selanjutnya Sang Bhagavā besabda:
Para Bhikkhu, apakah Para Tathāgata muncul di dunia atau tidak,
Terdapat kondisi yang tetap dari segala sesuatu (Dhamma), terdapat hukum yang pasti dari segala sesuatu, bahwa:
“Semua yang terbentuk adalah anicca (tidak kekal).”
Seorang Tathāgata telah sepenuhnya mengetahui dan mengerti hal ini.
Setelah sepenuhnya mengetahui dan mengerti, Ia kemudian menjelaskannya, mengajarkannya, menyatakannya, menetapkannya, mengungkapkannya, menganalisisnya dan menguraikan bahwa:
“Semua yang terbentuk adalah anicca.”
Para Bhikkhu, apakah Para Tathāgata muncul di dunia atau tidak,
Terdapat kondisi yang tetap dari segala sesuatu (Dhamma), terdapat hukum yang pasti dari segala sesuatu, bahwa:
“Semua yang terbentuk adalah dukkha.”
Seorang Tathāgata telah sepenuhnya mengetahui dan mengerti hal ini.
Setelah sepenuhnya mengetahui dan mengerti, Ia kemudian menjelaskannya, mengajarkannya, menyatakannya, menetapkannya, mengungkapkannya, menganalisisnya dan menguraikan bahwa:
“Semua yang terbentuk adalah dukkha.”
Para Bhikkhu, apakah Para Tathāgata muncul di dunia atau tidak,
Terdapat kondisi yang tetap dari segala sesuatu (Dhamma), terdapat hukum yang pasti dari segala sesuatu, bahwa:
“Segala sesuatu adalah anatta (tanpa diri).”
Seorang Tathāgata telah sepenuhnya mengetahui dan mengerti hal ini.
Setelah sepenuhnya mengetahui dan mengerti, Ia kemudian menjelaskannya, mengajarkannya, menyatakannya, menetapkannya, mengungkapkannya, menganalisisnya dan menguraikan bahwa:
“Segala sesuatu adalah anatta (tanpa diri).”
Demikianlah Sang Bhagavā bersabda,
Mendengar sabda Sang Bhagavā tersebut, batin para bhikkhu dipenuhi kebahagiaan luhur.