Upacara peringatan Waisak dimulai dengan kirab Sarana Puja dari Candi Lumbung hingga Candi Sewu sekitar pukul 16.00 WIB. Petugas kirab tampak membawa berbagai macam persembahan mulai dari api Mrapen, air dalan kendi, buah, lilin, bunga serta gunungan hasil bumi dan tumpeng.



Sekitar pukul 17.00 WIB kegiatan dilanjutkan dengan proses Pradaksina mengelilingi Candi sebanyak 1 kali, yang dipimpin oleh anggota Sangha, diikuti oleh para Upasaka/Upasika Pandita, dan umat Buddha dengan membawa bunga.



Lantunan paritta suci terdengar mengiringi khidmatnya detik-detik Waisak malam itu. Pelaksanaan puja bakti dipimpin oleh pemimpin puja bhakti dilanjutkan meditasi detik-detik Waisak yang dipandu oleh Y.M. Khemacaro Mahathera.



Rangkain acara diakhir dengan Dharmasanti Waisak. Ketua panitia pelaksana menyampaikan perayaan Waisak tahun ini dihadiri kurang lebih 5000 umat Buddha yang datang dari beberbagai daerah diantaranya DIY, Jawa Tengah, DKI Jakarta, Lampung dan juga Riau.



Ia juga menyampaikan Keluarga Buddhayana Indonesia pada peringatan Waisak tahun ini yakni "keharmonisan merupakan pedoman hidup berdampingan dalam berbangsa".